Minggu, 22 Desember 2013

Kapan Sejatinya Kau Hadir?













Hei, selamat bertemu
Aku sudah lama menghindari
Kali ini kau hadir
Semoga aku bisa menerima dengan sempurna
Kilaunya sinar, indah merona
Semoga ini cinta tulus yang tak lekang
Dekap hangat, meski tak pernah kau sampaikan
Tapi aku selalu merasa aman
Hari- hari aku bahagia
Sekalipun beberapa waktu tersisa, hanya untuk menunggumu
Entah kapan
Sejatinya ka hadir
Mungkin memang waktu,
Tapi sungguh aku lemah
Disaat hati ini menginginkan
Kau memang hadir, namun tak sepenuhnya
Cinta itu bukan hanya kamu atau aku
Tapi cinta itu karena kehadiran kita pada waktu



Senin, 08 Juli 2013

Jangan Pergi dan Hilang



Saatku membuka mata
Aku mampu melihat
Kilaunya sinar matahari
Saatku pasang telinga
Tak kusangka
Semerdu itukah kicauan burung menyambut pagi?
Saatku tergugah
Ku rasakan dekapan hangat itu
Yang mungkin takkan terulang
Walau aku tahu
Embun tak sesejuk salju
Tapi aku ingin tetap merasakannya
Indahnya alang- alang diluar
Tak mampu membendung
Keyakinanku untuk menggapainya
Sinar kunang- kunang
Bahkan menemani di setiap sudut kesunyianku
Walau tak terlalu aku memaknainya
Tapi, ingin rasanya
Aku terus bersama rasa ini
Walau suatu saat
Akhir itu pasti terjadi dan aku sadar itu

Rabu, 05 Juni 2013

Pesanku

Bagaimanakah semua ini dapat terjadi?
Rasa rindu yang mendalam
Rasa persaudaraan yang begitu erat
Kini terpisah dalam waktu tak singkat
dalam jarak tak dekat
Mungkin memang waktu
waktu yang akan mempertemukan kita kembali
Menyatukan rasa yang sempat terpisahkan
Jika kau yakinkan diri ini
Aku akan lebih yakin akan hal ini
Jika memang ini adanya
akan aku terima apa adanya
akan aku hadapi semua dengan penuh kepastian
Kejarlah anganmu
Raih citamu
Pertemukan aku dalam kebahagiaan nantinya

Jumat, 31 Mei 2013

antara rapuh dan luka

Saat aku melihat mentari begitu yakin menyinari bumi
tapi mengapa aku tak yakin akan semua ini
Saat jingga mewarnai langit menjadi indah
tapi semua ini tak mungkin indah selamanya
Saat ombak berayun yang membawa kesunyian
tapi aku tak mau semua dalam kesunyian
Dan saat air tak mampu tertahan di awan
maka hujan akan turun
Dikala aku tak mampu menahan air mata dan menjatuhkannya
Itu bukan berarti aku ingin terlihat lemah olehmu
melainkan aku tak mampu lagi berpura- pura kuat
Begitu halnya dengan batu karang
yang jika kesekian kalinya terhantam ombak
Bukankah ia akan rapuh
menjadi serpihan- serpihan yang entah terlantarkan
Saat aku tau jatuh itu membuat luka dan membawa perih
tapi kenapa aku harus terjatuh untuk kesekian kalinya
Dan saat aku takut sakit
ternyata berkali- kali aku telah merasakannya